Tugas Pertama
1. Definisi Telematika
Di
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata telematika
berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk pada
bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem
elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi,
media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri
merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah
informasi. Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan
Informatika. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam
bidang, sebagai contoh adalah:
- Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
- Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
- Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
2. Perkembangan Telematika
Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat yaitu :
- Periode Rintisan
Aneksasi
Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977,
pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal
pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan
pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah
telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada
tahun 1978 oleh warga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler
menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian
yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup
mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an,
perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian,
selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi,
multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai
dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini
dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang
meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Penggunaan
teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana
kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu
group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di
Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan
perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis
bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika
Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”,
“modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat
langka.
- Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini,
tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan
masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai
ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek
kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung
politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang
Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an,
terus berkembang.Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis
adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas
pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP
(Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan
dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet.
Dua
tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong
kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan
hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra
Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa
krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat
keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang
syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv,
hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami
peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan
juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel),
rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang
cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik
banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital
(digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak
politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu
1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika
di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum
sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran
masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada
tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus
Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar
di Indonesia
- Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak
disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan.
Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer,
internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh,
bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga
murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah
dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu
memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai
dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat
berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota
yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus
berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia
serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik.
Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan
dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim
Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6
Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama,
khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai
bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat
Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi
Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
3. Masa Depan Telematika
Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia juga sangat jelas
dibutuhkan mengingat kondisi geografis, yaitu lebih dari 17 ribu pulau.
Sehingga dari kondisi tersebut, alat komunikasi dan informasi lebih
dibutuhkan dibanding di negara dengan kondisi geografis daratan.
Kepulauan Indonesia scattered (berpencar, tersebar) dan ukurannyajuga
besar. Hal ini berbeda dengan negara Filipina, walaupun sama-sama negara
kepulauan. Kondisi Filipina, pulaunya terkumpul dan tidak lebih besar
dibanding pulau-pulau utama di Indonesia. Sehingga, dengan kondisi
geografis demikian, teknologi informasi dan komunikasi sudah tidak bisa
ditawar-tawar lagi.
Teknologi perangkat portabel iPad, Skypad,
lainnya juga salah satu elemen teknologi telekomunikasi yang terus
berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari setiap kali pameran
telematika di Indonesia, terutama Jakarta. Harga iPad dengan kekuatan
teknologinya, data, foto, dan lain sebagainya dalam jumlah besar bisa
sinergis dengan server yang disediakan provider. Teknologi pad-pad
tersebut juga kian bersinergi dengan kekuatan teknologi antara lain
wifi, GSM, dan lain sebagainya. Dari teknologi yang kian berkembang,
mendorong tingkat melek masyarakat juga semakin meningkat. Penetrasi
pelanggan ponsel sudah ratusan juta. Angka tersebut sudah setara,
sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yaitu sekitar 230 juta. Dan
yang lebih menggembirakan lagi, di berbagai daerah, bahkan daerah
pelosok di Indonesia juga sudah banyak yang menggunakan alat komunikasi
seperti handphone, internet, dan lain sebagainya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar